Di Mata
Tuhan Yang Maha Esa setiap orang dilahirkan memiliki derajat yang sama, namun
yang membedakannya adalah kebermanfatannya dengan orang banyak. Kita tentu tahu
bahwa sejatinya manusia adalah makhluk sosial yang tak bisa lepas dengan
bantuan orang lain. Berlatar belakang SMA dengan jurusan Ilmu
Pengetahuan Sosial menyebabkan saya memahami bagaimana semestinya kita
bertindak sebagai makhluk sosial dikehidupan kita.
Teknik
Grafika dan Penerbitan khususnya prodi Desain Grafis, bukan tanpa alasan prodi
tersebut yang saya pilih. Guna menjadi pintu dan penggerak ekonomi nasional
dalam bidang kreatifitas langkah tersebut saya ambil. Tidak bisa kita pungkiri
lagi bagaimana banyak orang dapat dengan mudah dipengaruhi oleh media, terutama
melalui media visual.
Di
era digitalisasi ini, visual adalah sesuatu hal yang mampu menarik perhatian
orang banyak. Bahkan jauh sebelum datangnya era digital dan masif nya media
saat ini, visual atau gambar adalah hal yang mampu menarik minat baca banyak
orang dibandingkan dengan sekedar memberikan kata-kata atau tulisan semata. Saya
percaya bahwa “didunia ini sudah terlalu banyak kata-kata”, seperti yang saya
kutip dari sebuah cerpen karya Seno Aji Gumira. Maka oleh sebab itulah saya
ingin mengambil peran penting dalam dunia Desain Grafis khususnya industri
kreatif, karena dengan kreatifitas mampu mengajak orang banyak agar mampu
melakukan hal lebih untuk orang banyak.
Melalui
riwayat organisasi Rohani Islam, Paskibra, dan Lembaga Dakwah kampus yang saat
ini sedang saya jalani lah membuka mata saya lebih luas. Saya memahami bahwa
memberikan kontribusi untuk orang banyak bisa melalui banyak cara. Maka melalui
organisasi inilah saya berjuang dengan kemampuan saya dalam Desain Grafis guna
menarik dan membuka mata orang banyak untuk memahami keadaan disekeliling kita sekaligus
memberikan semangat dan do’a untuk terus selalu berusaha dan mengingatkan
sesama.
Kedepannya
setelah saya bergelarkan S.Tr. tentunya sesuai dengan gelar saya yang akan saya
lakukan adalah menerapkan ilmu saya melalui desain dan visual yang dapat
menarik perhatian banyak orang diera digital ini untuk banyak membuka mata atas
problematika hidup orang banyak. Sehingga kita tidak melulu dijejali oleh hal-hal
yang hanya memanjakan mata. Dimanjakan tentu adalah hal yang menyenangkan tapi
kita tidak boleh melulu dimanjakan oleh hal-hal yang fana. Oleh sebab itu lah
semua tentunya untuk kembali menyadarkan bahwa kita hidup dengan saling
bersosialisasi.
Saya
percaya dengan setiap ucapan dosen saya, bahwa dengan visual kita akan dengan
lebih mudah memberikan point of view yang ingin kita sampaikan kepada banyak
mata yang tentunya dengan persepsi masing-masing pembaca.
Mengingat
ilmu yang telah banyak orang tua saya berikan, yakni jangan pernah menunggu
untuk bisa melakukan perubahan. Bantu orang-orang dengan apa yang bisa kita
lakukan semaksimal mungkin. Mendasari saya tumbuh dan berkembang untuk selalu
mencoba memahami situasi orang lain.
Maka sesuai
dengan tema pada penulisan essay ini, yaitu Inilah saya bagi keluarga
dan kontribusi yang telah, sedang, dan akan saya berikan untuk Indonesia adalah
dengan mengoptimalkan segala kemampuan yang kita
miliki dengan apapun caranya.
Saya akan merasa terhormat bila mendapatkan kesempatan beasiswa Bazma Pertamina ini.
Bila ditanya bagaimana agar semua rencana itu tercapai, yang dapat saya
lakukan hanyalah belajar dan mengerahkan segala kemampuan yang saya miliki. Tentunya dengan sosok inspirasi saya, terutama Ibu, Ayah, teman – teman mahasiswa dan dosen yang telah membimbing saya selama ini didalam dunia perkuliahan. Bahkan hingga saat menulis essay ini, sampai
pengumuman tiba, saya akan mengharapkan beasiswa ini demi membangun diri saya
untuk bisa berkontribusi lebih banyak!